Rabu, 04 Februari 2015

FKIP Unsyiah pelatihan pelatih atletik

BANDA ACEH - Olahraga merupakan salah satu aspek yang sangat potensial dikembangkan dan memiliki prospek menjanjikan. Demikian disampaikan Pembantu Dekan (PD) I FKIP Unsyiah, DR Muhammad Hasan MSi, dalam Pelatihan Pelatih Tingkat Dasar Cabor Atletik di Banda Aceh baru-baru ini.
Pelatihan yang diprakarsai Prodi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi (Penjaskesrek) FKIP Unsyiah ini diikuti 100 peserta terdiri atas mahasiswa PPG SM 3T, guru bidang studi Penjasorkes se-Aceh dan para alumni Penjaskesrek FKIP Unsyiah.
Oleh karena itu, Hasan menyatakan pihaknya sangat mendukung dilaksanakannya kegiatan ini, apalagi keberadaan pelatih yang baik akan sangat menunjang lahirnya sebuah prestasi dalam olahraga.
Dia mengakui saat ini sangat sedikit atlet Aceh yang berprestasi, terutama di cabor atletik. Penyebabnya belum diketahui, apakah ini karena salah pembinaan atau memang tidak ada atlet yang potensial.
"Hal itu bisa saja seperti batu giok yang sekarang begitu booming di Aceh. Bukan berarti dahulu batu giok tidak ada, tapi karena baru sekarang orang mengetahui dan menghargai keberadaannya. Jadi, bisa saja banyak atlet potensial, tapi belum terlihat oleh pelatih," paparnya.
Karena itu, PD I FKIP Unsyiah ini meminta para pelatih tidak hanya berperan dalam melatih saja, tetapi harus ikut mencari dan menciptakan atlet. "Diakui atau tidak, pelatih memiliki peran sangat penting dalam meningkatkan prestasi olahraga," ujarnya.
Dia juga menyampaikan, berdasarkan SK Menristek & Dikti, pada saat kelulusan nanti para alumnus tidak hanya diberikan ijazah, tetapi juga SKPI (Surat Keterangan Pendamping Ijazah) yang berisikan daftar prestasi di luar ilmiah.
"Jadi, setiap mahasiswa tidak harus memiliki kemampuan di bidang ilmiah saja, tetapi juga bidang lain, seperti olahraga. Sehingga ini akan mempermudah untuk memasuki masa depan yang lebih baik,"  tutup Hasan.
Ketua Panitia, Drs Nuzuli MS, mengatakan kegiatan ini diadakan berdasarkan pengalaman Aceh yang belakangan mengalami kemunduran prestasi usai berakhirnya masa keemasan Tati Ratnaningsih dan Syahrial.
Pelatihan yang direncanakan berlangsung hingga Jumat (6/2) mendatang menghadirkan narasumber Edi Purnomo, dosen Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Dikatakan, pelatihan menggunakan metode teori dan praktik di lapangan.