Mereka berjualan mulai pagi hingga sore menjelang magrib. Kawasan Lapangan Tugu ini merupakan ‘surga’ kuliner bagi para mahasiswa dari tiga kampus yang ada di kawasan itu. Yaitu Universitas Syiah Kuala, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry dan Yayasan Teungku Chik Pantee Kulu. Selain dekat dengan kampus, makanan yang dijual di sini umumnya ramah dengan kantong mahasiswa.
Hanya dengan Rp 5 ribu pengunjung sudah bisa menikmati semangkuk mie atau seporsi es campur. Kursi-kursi yang diatur pedagang di bawah pohon cemara biasanya terlihat penuh di jam-jam tertentu. Jenis kuliner yang dijual di sini sangat beragam, seperti mie bakso, bakso goreng, sampai bakso bakar. Begitu juga variasi mie, ada mie goreng, mie ayam, sampai mie caluk, serta pecal dan gado-gado dengan siraman sambal kacang. Di pagi hari di sini juga dijual nasi gurih.
Tidak ketinggalan aneka minuman seperti es campur, es teler, es rumput laut, sampai es pocong yang terdengar mengerikan, tapi mampu menghilangkan dahaga. Para pedagang di Lapangan Tugu ini umumnya penduduk di sekitar Darussalam. Tapi ada juga yang berasal dari Cot Keueng dan Ulee Kareng. Lapangan Tugu ini juga bisa menjadi alternatif tempat untuk menikmati waktu senggang bersama kawan-kawan. Setiap sore di lapangan ini ada mahasiswa yang bermain sepakbola yang bisa menjadi objek ‘cuci mata’ sambil menikmati jajanan.