Tampilkan postingan dengan label event. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label event. Tampilkan semua postingan

Kamis, 09 April 2015

Pemenang Sayembara Desain Lansekap Gedung Gelanggang Mahasiswa Unsyiah

Sebelumnya Universitas Syiah Kuala mengadakan Sayembara Desain Lansekap Gedung Gelanggang Mahasiswa. Lomba yang bertemakan Ruang Publik Sebagai Ruang Kreatif ini, telah berlangsung sejak 27 Februari-27 Maret 2015 lalu. Kehadiran sayembara ini sendiri untuk memunculkan kreatifitas mahasiswa, serta juga untuk menciptakan perubahan tata lansekap kawasan gelanggang menyambut Pekan Mahasiswa Nasional (POMNAS) XIV.

Adapun yang menjadi poin penilaian seperti, konsep dan gagasan rancangan, kesesuaian tema, inovasi/kreativitas, orisinalitas ide dan keunikan, serta harmonisasi desain dengan lingkungan sekitar. 

Namun sekarang ini penilaian sayembara sudah selesai, Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Unsyiah telah mengumumkan pemenang  Sayembara Desain Lansekap Kawasan Gedung Gelanggang Mahasiswa Unsyiah, Rabu (8/4). Ada 14 desain lansekap yang masuk kriteria penilaian.

Ketua Panitia Pelaksana Zulhadi Sahputra menyebutkan ada dua karya terbaik yang terpilih sebagai pemenang, yaitu desain Diversity of Islamic Park yang digarap oleh Teuku Kevin Varaby, Cut Sannas Saskia, Teuku Aulia Ponda sebagai juara pertama. Sebagai pemenang kedua terpilih karya Respirasi Park yang digarap oleh Arisma Handayani, M. Iqbal, Ade Ameloa Ansari, dan Murdiana.

Dewan juri dalam sayembara ini adalah oleh Dr. Ir. Alfiansyah Yulianur (Pembantu Rektor III Unsyiah), Dr. Ir. Mirza Irwansyah, MBA, MLA (Dekan Fakultas Teknik Unsyiah), dan Dr. Ir. Izziah, M.Sc (Ketua Jurusan Arsitektur Unsyiah). 

Bagi para pemenang nantinya mendapatkan uang tunai sebesar Rp 5 juta bagi pemenang pertama, dan Rp 3,5 juta bagi pemenang kedua.

Selasa, 24 Februari 2015

Teater Nol Unsyiah Pentaskan 'Ling-Lung' Akhir Maret Nanti

Menceritakan kisah pencuri dan pemulung yang harus berhadapan dengan hukum. Teater ini mengadaptasi naskah TIK karya Budi Yasin Misbach.



UNIT Kegiatan Mahasiswa Tetar Nol Universitas Syiah Kuala Banda Aceh akan menggelar pementasan teater tunggal pada 27-28 Maret 2015 mendatang. 

Pementasan ini digelar pada pukul 20.15WIB di gedung tertutup Taman Budaya Aceh di Jalan Teuku Umar, Banda Aceh. Ketua panitia kegiatan Dian Islami El-Madny, mengatakan, teater yang akan dipentaskan tersebut berjudul “Ling-Lung”. Menceritakan kisah pencuri dan pemulung yang harus berhadapan dengan hukum. 

Teater ini mengadaptasi naskah TIK karya Budi Yasin Misbach. UKM Teater Nol Unsyiah merupakan salah satu unit kegiatan mahasiswa yang bergerak di bidang teater dan sastra. UKM ini berdiri pada 1995 oleh beberapa mahasiswa pecinta seni di Unsyiah yang merasa bertanggung jawab untuk melestarikan kesenian kampus. Nama 'Nol' diambil karena organisasi ini dimulai dari nol. 

Sabtu, 14 Februari 2015

Ayo Siapa Mau Jadi Wartawan Harian Republika? Lagi ada Lowongan ni…

Republika adalah koran nasional yang dilahirkan oleh kalangan komunitas muslim bagi publik di Indonesia. Penerbitan tersebut merupakan puncak dari upaya panjang kalangan umat Islam, khususnya para wartawan profesional muda yang dipimpin oleh ex wartawan Tempo, Zaim Uchrowi.
Langsung aja deh, Koran Harian Republika saat ini sedang menjaring anak-anak muda untuk direkrut menjadi wartawan. Kamu tertarik? buruan daftar sampai tanggal 21 Februari 2015.
lowongan kerja sebagai wartawan
Ini Syarat-syaratnya

Lomba Menulis Blog, Buruan Ikutan

Bagi kamu-kamu yang hobi nge-blog belum sempurna hoby kamu kalau gak ikutan lomba menulis blog yang satu ini. Radio Seulaweut 91.0 FM dalam rangka memeriahkan ulang tahunnya yang ke-8 mengadakan serangkaian lomba, salah satunya adalah

lomba menulis blog

dengan tema: Antara Aku Rasulullah dan Radio Seulaweut. Lomba
Ayoooo buruan ikutan, jangka waktu pengiriman tulisannya lumayan lama sampai 25 Maret 2015.

Senin, 09 Februari 2015

16 Universitas se-Indonesia Ikuti Kompetisi Peradilan Semu di Unsyiah

SEBANYAK 16 Universitas dari seluruh Indonesia mengikuti kompetisi sidang peradilan semu yang digelar Asian Law Student's Association (ALSA) di aula Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Banda Aceh, Sabtu, 7 Februari 2015.

 Kompetisi ini dimulai sejak pukul 08.00 Wib hingga pukul 16.00 Wib nanti. Ke 16 universitas peserta kompetisi tersebut adalah Universitas Sam Ratulangi Manado, Universitas Hasanuddin Makassar, Universitas Jember, Universitas Airlangga, dan Universitas Brawijaya. Selain itu, peserta juga berasal dari Universitas Diponegoro, Universitas Gajah Mada, Universitas Indonesia, Universitas Padjajaran, Universitas Sriwijaya, Universitas Sumatera Utara, dan Universitas Prima Indoenesia Medan.

 Sementara Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala dilaporkan hanya bertindak sebagai tuan rumah penyelenggara kegiatan. Informasi yang dikumpulkan ATJEHPOST.co, dari 16 Universitas tersebut, 12 di antaranya menjadi kompetitor dan empat lainnya sebagai observer. Peradilan semu ini terdiri dari babak penyisihan dan babak final dengan 4 pull atau grup. Masing-masing grup terdiri dari tiga universitas. Teknik penilaian kompetisi ini beragam yang dilakukan oleh juri asal Unsyiah. Juri terdiri dari empat elemen seperti jaksa, hakim, pengacara, dan akademisi atau dosen.  “Jadi setiap peserta akan dinilai oleh empat elemen tersebut," ujar Hisbah, ketua panitia.

 Ia mengatakan kompetisi tersebut merupakan simulasi peradilan sesungguhnya yang berpegang pada KUHAP. Dalam kompetisi tersebut, peserta dituntut untuk menampilkan grupnya masing-masing semaksimal mungkin. Pasalnya, komponen penilaian dilihat dari kesesuaian undang-undang baik formil maupun materil serta kreativitas peserta seperti menggunakan video conference, barang bukti, serta bagaimana petugas membaca sidang. Di samping itu, kata Hisbah, juri juga akan menilai mimik wajah peserta saat presentasi dan penyesuaian batas waktu presentasi kontestan dalam kompetisi. 

"Apabila melebihi waktu maka ada sistem pengurangan nilai. Kasusnya pun telah disediakan panitia kepada peserta seperti  tentang narkotika dan korupsi," katanya. Sementara untuk babak final, panitia akan menyediakan kasus ilegal fisihing untuk peserta kompetisi. "Sore nanti akan ada ajudikasi verbal setelah sidang semuanya. Dan siapa yang paling tinggi akan masuk final, yang masuk final hanya empat universitas dari 16 universitas tersebut," katanya.

sumber : atjehpost

Senin, 29 Desember 2014

Video : Kegiatan ALSA Unsyiah

Alsa Unsyiah banyak melakukan kegiatan selama kependiriannya. Namun ini salah kegiatan mereka yang dilakukan di gampong jawa. Check Videonya disini.


Ikuti kita di twitter @iloveunsyiah

Kamis, 04 Desember 2014

Seminar Hari AIDS Sedunia oleh AMSA FK Unsyiah

Seminar Hari AIDS Sedunia oleh AMSA FK Unsyiah, diadakan pada tanggal 7 Desember 2014 di Auditorium RSUZA. Buruan daftar, kursi terbatas. Biaya pendaftarannya hanya 30 ribu. Format pendaftaran melalui sms ke 085275549100 (Noviana) dengan cara ketik Nama_No.HP_Profesi (Siswa/Mahasiswa/Umum). Contoh : Dika_0852xxxx_Siwa

Senin, 01 Desember 2014

Festival Film Smong Aceh

Komunitas Tikar Pandan bekerja sama dengan Museum HAM Aceh dan didukung oleh Galeri Indonesia Kaya, akan melaksanakan peringatan dan refleksi 10 tahun gempa dan tsunami Aceh. Acara yang dikemas dalam program Festival Film Smong Aceh ini akan dilaksanakan pada hari Kamis (4/12), sejak pukul 16.00-21.00 WIB, di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia West Mall, Lantai 8, Jln. M. H. Thamrin, No. 1, Jakarta. Acara ini gratis dan pengunjung dapat mendaftar via www.indonesiakaya.com.


Manajer Festival, Mirisa Hasfaria, menjelaskan bahwa smong adalah istilah dan pengetahuan lokal di Kabupaten Simeulue, Aceh, untuk menyebut tsunami. Smong pernah melanda pulau ini pada 1907. Pada smong 2004 lalu, hanya sedikit penduduk pulau ini yang menjadi korban karena mereka telah memiliki pengetahuan yang bersumber dari kearifan lokal kebencanaan yang diwariskan secara berkesinambungan.


Lebih lanjut, Mirisa menambahkan bahwa tujuan dari Festival Film Smong Aceh ini yaitu untuk membangun kesadaran dan pengetahuan masyarakat terhadap bencana dan membuka ruang dialog dengan berbagai pemangku kepentingan yang bekerja dalam isu penanganan bencana.


Festival ini sudah memasuki tahun kedua, setelah sebelumnya pada tahun 2013, dinamakan Festival Film Bencana Aceh dan dilaksanakan di Aceh saja. Pada tahun ini, terjadi transformasi nama dan penambahan tempat pemutaran yang menjangkau daerah lain di luar Aceh. Tema yang diusung di tahun 2014 ini adalah “Semua Terekam Tak Pernah Mati”. Tema ini diinspirasi dari lirik lagu musisi The Upstairs.


Kiki, mewakili Kurator Program Festival Film Smong Aceh, menuturkan bahwa tema ini diangkat untuk menggambarkan bagaimana pengetahuan kebencanaan disimpan, diingat, dipelajari, dan disebarluaskan dengan beragam media, misalnya hikayat, foto, dan film, yang bertahan hingga ke beberapa generasi.


Pada program ini, akan ada pemutaran film dan pertunjukan seni tradisi “Penutur Aceh Moderen” oleh seniman Agus Nur Amal (Agus PMTOH) dan Muda Balia. Mereka akan berkolaborasi membawakan “Hikayat Negeri Bencana”. Film yang akan diputar pada sesi ini adalah: Sejarah Negeri Yang Karam (2005); Hikayat dari Ujung Pesisir (2013); Nyanyian Tsunami (The Tsunami Song) (2005); dan Sabang, The Spiritual Journey (2013).


Pada sesi Fokus, untuk tahun ini, Kurator Program Festival Film Smong Aceh memilih karya Fauzan Santa. Fauzan bergiat sebagai sutradara danko-sutradara berbagai film dokumenter. Hasil produksi filmnya di antaranya adalah: Pena-Pena Patah (Banda Aceh, 2001), Abrakadabra (Jakarta, 2003), Suak Timah (Banda Aceh, 2006), Meudiwana (Banda Aceh, 2007), Danau Tak Beriak (Banda Aceh, 2007), dan Memahat Perahu (Banda Aceh, 2013). Fauzan juga periset dan penulis skrip dokumenter dan film pendek dengan hasil karya: Anak Negeri Matahari (Jakarta, 2005), Tarian Penabuh Tubuh (2003), Api Membakar Kupi-Kupi (2004), dan Hana Gata Hana Saka (2004). Sutradara film yang meniti awal karir sebagai jurnalis ini juga telah menghasilkan tulisan esai dalam kumpulan Takdir-Takdir Fansuri (Banda Aceh, 2000). Sekarang Fauzan mengajar dan berkhidmat sebagai Rektor di Sekolah Menulis Dokarim. Pada kesempatan ini, film karya Fauzan Santa yang diputar adalah Suak Timah (2005), danMemahat Perahu (2013).


Rangkaian Festival Film Smong Aceh akan dilaksanakan di Jakarta, Aceh, dan kota lainnya. Pemutaran di Kineforum, Taman Ismail Marzuki (12-14/12); ruangrupa (20-21/12); GoetheHaus (23/12), dan Paviliun 28 (26-27/12). Untuk informasi: Mirisa (08126992983).


Program ini dilaksanakan bersama dan didukung oleh: Komunitas Tikar Pandan; Museum HAM Aceh, Galeri Indonesia Kaya, Episentrum Ulee Kareng; Sekolah Menulis Dokarim; Aneuk Mulieng Publishing; Kedai Buku Dokarim; Metamorfosa Institute, Epicentrum Entertainment; TV Eng Ong Penutur Aceh Modern; Japan Foundation; Goethe Institut Indonesia; Erasmus Huis; Kedutaan Besar Kerajaan Belanda; Institut Français Indonesia; Ruangrupa; Forum Lenteng;  Kineforum; Paviliun 28; In-Docs (Yayasan Masyarakat Mandiri Film Indonesia); Forum Jurnalis Aceh Peduli Bencana; Aliansi Jurnalis Independen Kota Banda Aceh; Muharram Journalism College; LPM Perspektif Unsyiah; IloveAceh; Polyglot Indonesia Chapter Aceh; Yayasan Yap Thiam Hien; Graha Budaya Indonesia; Unimoto Studio; Karya Kita Kreatif; Aceh Media Art; Persatuan Alumni Jerman (PAJ)-Aceh, dan Infoscreening.

Senin, 09 Juni 2014

Senin besok, FISIP Unsyiah Gelar Diskusi Bedah Subtansi Debat Capres

Keterlibatan masyarakat dalam tahapan Pemilu Presiden 2014 dinilai penting untuk mendewasakan pemahaman masyarakat tentang demokrasi. Akan hal itu, Komunitas Akar Rumput FISIP Unsyiah berkerja sama dengan Himpunan Mahasiswa Politik (HIMAPOL) Fisip Unsyiah menggelar bedah subtansi debat Capres-Cawapres melalui diskusi publik yang akan digelar Senin (9/6/2014) di Warung Kopi 3in1, Banda Aceh.
Ketua Panitia Kegiatan sekaligus Ketua Divisi Program Akar Rumput, Azmi Ramadhan, Minggu (8/6/2014) menyebutkan, peranan mahasiswa dalam menentukan arah pembangunan bangsa cukup besar. Apalagi diketahuinya, jumlah pemilih pemula memiliki komposisi yang cukup besar sesuai dengan daftar pemilih sementara (DPS) yang sudah ditentukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat.
Karenanya, upaya membedah visi dan misi Capres-Cawapres Indonesia periode 2014-2019 penting dilakukan oleh kalangan pelajar dan mahasiswa untuk membuat sebuah pilihan yang bijak.
“Sebagai sarana dalam menciptakan pemilih khususnya mahasiswa yang mampu memilih dengan bebas dan merdeka secara pilihan tanpa dipengaruhi kepentingan jabatan dan golongan tertentu serta kepentingan-kepentingan lainnya,” kata Azmi.
Sementara itu, Ketua Himapol Fisip, Usman Kari menyatakan kegiatan yang digelar pihaknya itu diharapkan juga dapat memantik kemampuan analisis mahasiswa dalam memahami Pemilu.
Di lain hal dia menyebutkan, sebelum pelaksanaan diskusi, pihaknya lebih dahulu melakukan nonton bareng debat kandidat capres-cawapres yang akan disiarkan di salah satu televise swasta di Indonesia.
“Setelah nonton bareng, baru kemudian digelar diskusi. Dibedah hasil pemaparan visi dan misi capres,” tutup Ketua Himapol Fisip Usman Kari. (SP)