Banyak mahasiswa curhat
skripsinya terganggu karena dosen pembimbingnya adalah dosen pembimbing yang
menghambat skripsi. Ternyata
hal ini tidak hanya dialami oleh satu dua mahasiswa saja. Berikut adalah
sepuluh macam dosen pembimbing yang menghambat skripsi. penulis perlu
menekankan, bahwa artikel ini ditulis dari
perspektif mahasiswa. Ingat, tidak semua dosen pembimbing
memiliki sifat seperti berikut ini. Bagaimanapun, dosen pembimbing sangat
berjasa, mereka adalah malaikat.
1. Dosen
Pembimbing Susah Ditemui
Ini adalah
alasan umum dari semua mahasiswa yang skripsinya lambat. bayangkan saja, dari
kost si mahasiswa sudah semangat membara, begitu sampe di kampus, dosen ke luar
kota, ke luar negeri, belum datang, atau sedang mengajar. Sabar ya..
2. Dosen
Pembimbing Semaunya Sendiri
Ingat aturan bimbingan skripsi: Pasal 1, dosen selalu
benar; Pasal 2, jika dosen salah, lihat pasal 1. Saya contohin:
kita udah selesai sampe Bab 4 tiba-tiba konsultasi si mahasiswa disuruh
merevisi bagian rumus atau metode. Alhasil, mahasiswa harus
mengubah semua penjabaran di Bab-bab berikutnya. *pingsan*
3. Masukan
Dosen Pembimbing Kurang Jelas
Kondisi ini juga banyak di alami mahasiswa skripsi.
Datang konsultasi, begitu dapat revisi coretan dosen, tulisannya
tidak bisa dibaca. Alhasil si mahasiswa pun bingung harus direvisi
bagaimana. Makanya banyak mahasiswa ngetweet “Sakit dek skripsi di coret-coret!”
4. Dosen
Pembimbing Sebel dengan Bimbingannya
Ingat, dosen
juga manusia. Sekali kamu mengecewakan, citra kamu bisa buruk di mata dosen.
Sebagai dosen, dia tidak boleh sebel. Tetapi sebagai manusia, sebel karena
pernah dikecewakan itu wajar. Contoh saja, karna sesuatu hal yang terjadi,
doseen sebel, alhasil apa yang mau mahasiswa bikin semua salah. Dan
akhirnya, mahasiswa jadi malas untuk meneruskan skripsinya.
5. Dosen
Pembimbing Suka Menunda
Ada dosen yang seperti ini : Sudah janjian
Pukul 10.00, ternyata dosennya ada acara. Setelah ditungguin 3 jam, begitu ketemu: “konsultasinya lusa aja ya, saya ada kelas”. Kamu mau
bilang apa kalo begini? Mendingan kamu langsung pingsan saja.
6. Dosen
Pembimbing Galak
Sifat dosen ada yang selow, ada juga
yang killer, alias galak. Nah kalo kamu sudah
melekatkan image galak kepada dosen
bimbinganmu, waspada saja. Biasanya kamu jadi malas untuk konsultasi. Sekali
mau pergi konsultasi, kamu sudah ketakutan duluan. Alhasil, kamu tidak pernah
konsultasi. Skripsi pun jadi jamur.
7. Dosen
Pembimbing Plin-Plan
Ada lho dosen yang seperti ini: “Ini bukan Kesimpulan ya, tapi Simpulan.” Setelah
diganti/direvisi, kemudian diserahkan kembali, sang dosen kembali
bilang, “ini harusnya bukan Simpulan, tapi Kesimpulan“. Itu baru
satu kata, kalau plin-plannya di poin pembahasan teori? Alhasil, mahasiswa
emosi. Skripsi ga dikerjakan lagi, dengan alasan: Hek That Abang Dek..
8. Revisi
dari Dosen Pembimbing sangat Brutal
Alkisah kamu sudah menulis skripsi banyak, dan
menyerahkannya kepada dosen. Begitu hasil revisin dikembalikan, kamu mendapati
banyak coretan di berbagai sub-bab. Coretannya sama: “ulasan ini tidak relevan.” Akhirnya kamu harus
menghapus beberapa sub-bab yang bagi dosen dianggap tidak relevan. Kemudian
frustrasi.
9. Dosen
Pembimbing Tidak Pernah Memantau
Ini seringkali terjadi kalau dosen terlalu sibuk, ada
yang karena kebanyakan ngajar, proyek, banyak mahasiswa bimbingan, atau agenda
lain. Kalau dosennya seperti longgar ini, akhirnya sang dosen tidak pernah
menanyakan progress skripsi mahasiswa
bimbingan. Si mahasiswa pun akhirnya terlalu santai, dan mainan Twitter setiap
hari.
10. Dosen
Pembimbing dan Dosen Ahli Berbeda Pendapat.
Dalam skripsi mahasiswa, setidaknya ada dua dosen yang
terlibat, yakni dosen pembimbing dan dosen ahli. Dosen pembimbing adalah dosen
yang membimbing dan memantau progress skripsi.
Dosen ahli adalah dosen yang ahli di tema-tema yang kamu angkat dalam skripsi.
Nah kalau kedua dosen ini sering berbeda pendapat, jangan malah dikomporin.
Ingat,
artikel 10 tipe dosen pembimbing
yang menghambat skripsi ini ditulis dengan perspektif mahasiswa. Di
mata dosen, bisa berbeda penilaiannya. Apakah perspektif ini benar? belum
tentu. Dan apakah perspektif ini salah? belum tentu juga. Tulisan ini
tidak ditulis untuk menyalahkan dosen, tetapi ditulis agar mahasiswa lebih
bisa mengenali tipe-tipe dosen.
Selamat
mengerjakan skripsi..