Minggu, 23 November 2014

Surat Untuk Adek Lapeng

Malam Penutupan Road Show Tiga Minggu Bersama Pulo Aceh, berakhir pada malam tanggal 26 Januari 2013, Panitia Social Community bekerja keras untuk mencapai puncaknya, Ikatan Pelajar Pemuda Mahasiswa Pulo Aceh dan Generasi Kuneng sebagai symbol penggerak dan dukungan kawan-kawan IAIN,KP2A, Unsyiah, AMOBA BAND, Xantafe Band, dan beberapa Warkop yang ada di Banda Aceh.
Bagi Muhammad Fauzi Ulpa, malam itu bukanlah malam terakhir di IPPELMAPA terlihat terangnya ruangan bila melewati jalan Ule Lhee. Tampak Muhammad Fauzi Ulpa duduk diatas kursi lantai dua gedung SULTAN SLIM II Banda Aceh, dia Galau, gelisah layaknya pingin lari dari semua ini. Kenapa dengan Muhammad Fauzi Ulpa? Apa dia tidak ingat janjinya dengan Adek Lapeng? Apa dia tidak mengkoneksikan pikirannya dengan hukum Kausalitas?
Malam ini sepertinya tidak terlihat sinar cahaya Ilahi, Muhammad Fauzi Ulpa, seperti manusia bukan manusia, Panitia hanya tersisa beberapa orang, dan diantara beberapa orang itu, terjadi kekurangan komunikasi, koordinasi dilakukan apa adanya, keputusan dibuat sesuai apa yang ada. Acara mau berlangsung, random acara terjadi perombakan dalam sekejab,,,disitulah galau, gelisah dan membingung, ; “aku tidak bisa bersikap tegas, ini gerakan sosial”; kata Muhammad Fauzi Ulpa kepada kawan akrab barunya.” Tidak…ini hanya proses saja, mungkin kita sedang lelah…biarkan itu terjadi apaadanya mala mini” kata kawan akrab barunya.
Muhammad Fauzi Ulpa, malam itu dia sangat rapi, dan mandi lebih cepat, tapi berubah dalam sekejab, kawan2 melihat kayanya tidak mandi selama 3 hari. “ Adek Lapeng, kamu benar, kami hanya membuat masalah atas kondisi kalian” (kata dalam hatinya). Adek Lapeng hanya manusia kecil yang selalu terseyum, dia dilahirkan dengan kondisi pendidikan sangat tertinggal hanyalah sebuah takdir-takdir-dan takdir.
“Tidak Adek Lapeng…itu bukan takdir, kalian hanya korban dari system negeri ini yang diatur oleh manusia-manusia busuk. Aku salah Adek Lapeng, aku sendiri tidak bisa menyatukan ide dan sikap bersama kawan-kawan se-gerakan. Adek Lapeng,,,Kakak tidak tahu bakalan terjadi seperti ini. Adek Lapeng pendidikan harus didahulukan, dimana, kapan, dan siapapun harus mendapatkan itu, demi kehidupan negeri ini, Adek Lapeng harus terus membaca-membaca dan membaca, itu salah satu kalian mengejar ketertinggalan, jangan pesimis dan menyalahkan siapapun…Adek Lapeng, hukum Kausalitas dibangun oleh hubungan antara suatu kejadian (sebab) dan kejadian kedua (akibat atau dampak), yang mana kejadian kedua dipahami sebagai konsekuensi dari yang pertama. Kami tidak mempermasalahkan kalian disini, ini hanya proses sebab-akibat kami, komunikasi tidak lancar, ada beberapa yang kemudian merebut eksistensi demi kalian, dan yang terpenting ketidak siapan kakak memahami kawan,,,bahwa Adek Lapeng…tidak mengharapkan itu.
Adek Lapeng, sebentar lagi kawan-kawan, akan datang menjengukmu dengan sedikit buku yang didapatkan selama Road Show di Banda Aceh, kakak sarankan…bacalah kata-kata disetiap buku itu nanti, membaca akan membawamu keluar dari keadaan yang tidak seharusnya. Maafkan kami yang sudah mempermasalahkan kalian dan hampir tercerai-berai diantara kami, kakak akan selalu berbagi kisah kalian.

Sekian>>>>>>
Thank’s…TIGA MINGGU BERSAMA PULO ACEH…sebuah catatan Sejarah bagi kawan-kawan,,,yang selalu hadir dalam generasi ke generasi dengan citra dan nuansa yang berbeda demi Pendidikan Umat Manusia…